[rank_math_breadcrumb]

Alasan Bahasa Jadi Kunci Kebudayaan

dina
Spread the love

Dengan bahasa maka sekelompok masyarakat dapat berkomunikasi dengan kelompok masyarakat lain. Selain itu bahasa dapat pula dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan tidak mungkin terwujud dan berkembang tanpa adanya bahasa. Tanpa bahasa manusia akan mengalami kesulitan besar untuk bekerjasama dengan sesamanya.

Dalam mempersepsi lingkungan, misalnya, dipahami bahwa bahasa tidak menentukan persepsi penutur, tetapi persepsilah yang menentukan bahasa. Maka, Live Casino dengan cara yang sama, tidak ada alasan untuk berkata bahwa orang Eskimo telah belajar mengamati macam-macam salju melalui bahasa dan bukan melalui pengalaman hidup mereka. Orang Indonesia sendiri, jika pernah mengamati salju, dapat menggambarkan beberapa keadaan salju dengan membentuk frasa-frasa seperti salju halus, salju mencair, salju kotor, dsb. sehingga kosakata untuk salju akan sebanyak orang Eskimo. Namun, pengalaman hidup juga tidak selalu mencetuskan bentuk-bentuk kosakata baru.

Memahami budaya Indonesia juga akan membimbing para pemelajar BIPA untuk mengerti realitas yang berbeda-beda dari masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, dua orang penutur bahasa yang berlainan bahasa akan menyatakan ekspresi berbahasa dengan cara berlainan dan memahaminya secara berlainan pula.  Kita dapat lagi mengambil contoh dari bahasa Jawa.  Dalam bahasa Jawa, kita mengenal sejenis tanaman yang disebut pari 'padi'.  Apabila pari ini telah dipetik dan dirontokkan dari dari tangkainya, dia disebut gabah.  Jika gabah ini telah digiling atau ditumbuk, sehingga lepas kulitnya, dia disebut beras.  Kalau beras itu kemudian dimasak dengan tepat, dia akan disebut sega 'nasi', tetapi kalau dia dimasak dan menjadi kerak, dia akan disebut intip, sedang kalau dimasak dengan air yang berlebihan, dia akan disebut bubur.  Sega ini kalau berupa butir-butir lepas disebut upa.

Nama yang begitu bermacam-macam dalam bahasa Jawa untuk menamakan buah dari sejenis rumput (termasuk jenis oryza) tersebut tidak dikenal dalam bahasa Inggris.  Bahasa Inggris hanya mengenal satu kata untuk berbagai bahasa Jawa tadi, yaitu rice.  Bahkan di Indonesia, tumbuhan yang menghasilkan beras ini ada berbagai jenis, seperti padi cere, padi genjah, padi gogo, padi pulut, padi radin (padi ringan), dsb.

Sehubungan dengan jarak komunikasi dalam komunikasi juga perlu menjadi pertimbangan.  Misalnya, beberapa ungkapan dalam bahasa Indonesia dianggap melampaui batas kewajaran oleh pemelajar BIPA, misalnya ungkapa “wah gemuk sekali” dan “anaknya lucu ya” ketika melihat bayi yang lucu dan sehat yang berarti positif di Indonesia, tetapi ada kemungkinan memuat konotasi negatif dalam konsep budaya Barat. Dalam hal ini ungkapan fungsi bahasa harus dijelaskan dalam konteks budaya dan tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa si pemelajar begitu saja. Hal wajar jika pemelajar sering mengeluhkan tentang betapa inginnya orang Indonesia mencampuri urusan orang lain dalam konteks komunikasi menggunakan bahasa Indonesia.

Problem ini menunjukkan betapa minimnya pembahasan komponen budaya dalam BIPA. Contoh menyiratkan dalam pertanyaan dan ungkapan pujian, komponen budaya bisa dikenalkan kepada pemelajar, paling tidak sebagai catatatan budaya, di mana pengajar bisa menyinggung masalah ini bahkan pada hari pertama pelajaran BIPA dimulai dengan menggunakan topik “greeting” atau memberi salam yang bahan ajarnya diperoleh dari materi komunikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari orang Indonesia.

Kemampuan kognitif budaya pemelajar BIPA dapat dibangun untuk menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa yang mempunyai daya ungkap untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang diperlukan adalah membimbing pemelajar untuk menggunakan bahasa Indonesia secara kritis, yang mungkin lebih tepat diartikan sebagai kesadaran terhadap budaya dan lingkungan Indonesia.

Berbahasa kritis di sini berarti kesadaran terhadap arti atau padanan kata/istilah bahasa Indonesia yang sukar dipadankan dengan bahasa asli pemelajar bukan karena bahasa Indonesia “rumit” atau “banyak mengandung makna”, tetapi karena kata/istilah yang dipilih untuk penggunaan dalam suatu konteks akan dikaitkan dengan implikasi, sikap, atau tingkat kesopansantunan (ethical) yang berlainan dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Oleh karena itu, sungguhpun akan gampang memadankan suatu kata bahasa Indonesia ke dalam suatu bahasa dengan kata dalam bahasa yang lain dari segi makna harfiahnya, tetapi sangat sukar memadankannya dengan makna sekunder dan implikasinya.

Oleh karena itu pula, pengenalan budaya daerah sangat dijadikan sarana pengenalan bahasa daerah. Dalam rangka mengenalkan keragaman budaya daerah di Indonesia, misalnya, penyelenggara pengajaran BIPA dapat menyelenggarakan kegiatan “Malam Budaya Indonesia” atau “Sehari Mengenal Budaya Indonesia”. Dalam acara tersebut pemelajar dan pengajar dapat memakai pakaian tradisional dari berbagai daerah dan menampilkan tarian tradisional. Penyelenggara BIPA di luar Indonesia dapat juga mengundang beberapa mahasiswa atau orang dari berbagai daerah di Indonesia untuk menyajikan berbagai informasi mengenai daerahnya (pernik-pernik budaya, makanan, tempat wisata) dan menampilkan tarian tradisional daerahnya.

Di dalam acara tersebut pemelajar selain mendapatkan berbagai informasi mengenai daerah tersebut, juga dapat berinteraksi dengan penutur asli daerah tersebut. Ketika berinteraksi dengan penutur asli dari daerah itulah, sering muncul istilah atau kata dari bahasa daerah tersebut.

Listing Spotlight

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisici elit, sed eiusmod tempor incidunt ut labore et dolore magna aliqua.
View
Sustainable2
Sustainable2
Spelthorne Business Hub, 33 Hanworth Road,
Sunbury-on-Thames, TW16 5DA,
United Kingdom
+44 20 3966 9552
©     Copyright 2021 - All right reserved 
Quick Nav
Support Nav
[mailerlite_form form_id=1]
Join our newsletter to stay up to date on features and releases

Coming Soon!

phone-handsetmap-markercross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram